denyut di jantungmu kota
pusat gelisah dan tawa
dalam selimut debu dan kabut
yang hitam kelam warnanya
God Bless
Balada Sejuta Wajah
denyut di jantungmu kota
pusat gelisah dan tawa
dalam selimut debu dan kabut
yang hitam kelam warnanya
sejuta janjimu kota
menggoda wajah-wajah resah
ada di sini dan ada di sana
menunggu di dalam tanya
menunggu di dalam tanya
tanya
mengapa semua berkejaran dalam bising
mengapa oh mengapa
sejuta wajah engkau libatkan
dalam himpitan kegelisahan
adakah hari esok makmur sentosa
bagi wajah-wajah yang menghiba
Huma di Atas Bukit
seribu rambutmu yang hitam terurai
seribu cemara seolah mendera
seribu duka nestapa di wajah nan ayu
seribu luka yang nyeri di dalam dadaku
di sana kutemukan bukit yang terbuka
seribu cemara halus mendesah
sebatang sungai membelah huma yang cerah
berdua kita bersama tinggal di dalamnya
nampaknya tiada lagi yang diresahkan
dan juga tak digelisahkan
kecuali dihayati
secara syahdu bersama
selamanya bersama selamanya
Kehidupan
Kukejar prestasi itu
Seribu langkah kupacu
(Ayo lari) Ya aku lari
(Ayo lari)
Tunggu kutarik nafasku
Kubasuh dulu wajah ini
(Cepat lari) Hei hei, tunggu dulu
(Cepat lari)
Tak dapatkah sejenak
Hentikan ambisimu
Lihatlah peluhku
Tengoklah hatiku
Seribu satu problema
Menyesak di dalam dada
(Apa itu) Susu anakku
(Apa itu)
Tak kau hiraukan mereka
Walau mereka, walau, walau, walau
(Walau apa) Walau lapar
(Walau apa)
Masih aku bertahan
Walau engkau paksakan
Sampai batas waktu
Keadilan datang
Ohh..., pikirkan
Renungkan, pikirkan
Bilakah mereka semua
Kau pikirkan
Menjilat Matahari
Di suatu hari (Pada suatu ketika)
Kududuk sendiri
Dipucuk cemara
Aku merenung
Kujilat angkasa
Kuciumi matahari
Aku lari jauh
Membelah dunia
Kepak sayap (kepak kepak sayap)
Bentangkan layar
Ombak ombak
Mandi bertabur bintang
Silaukan mata
Matahari..., di dalam dekapan
Bagai darah, warnanya merah
Oh... panasnya, bakar sekujur tubuh
Mengoyak jiwa
Dunia...
Simpanlah tangis dan duka
Simpan tangis dan duka
Yang melanda, harapan sia-sia
di kehidupan (Manusia... manusia)
tak mampu bicara
Coda:
Kuciumi, kuciumi
Kujilat matahari
Matahari
Semut Hitam
Semut semut yang hitam berjalan
Melintas segala rintangan
Satu semboyan di dalam tujuan
Cari makan lalu pulang ...
Yok, ikut langkah yang terdepan
Yo, ikut kekiri ke kanan
Semut-semut seirama
Semut-semut yang senada
Nyanyikan Hymne bersama
Makan! makan! makan!
Semut hitam, semut hitam ooh
Maju jalan!
Semut-semut bagai sisa-sisa
Toleransi peradaban dunia
(koor)
Sementara yang katanya manusia
Mahluk paling bijaksana
(koor)
Oh ... halalkan segala cara
Oh ... menipu, soal biasa
Semut-semut menyaksikan
Semut-semut mendengarkan
Teriakan jerit makian
gila! gila! gila!
Jul 9, 2008
lyrics God Bless
Diposting oleh
SAM
di
7:46 PM
Label:
God Bless
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment